Minggu, 08 Juni 2014

Pendidikan Seni Rupa



Pendidikan Seni Rupa

Pendidikan seni rupa merupakan suatu sarana untuk meningkatkan keterampilan seseorang. Pendidikan seni rupa bukan sebagai tujuan pendidikan seni rupa, melainkan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal tersebut terjadi, karena masih banyak tugas lain yang harus diselesaikan atau dicapai oleh siswa, tidak hanya pencapaian dalam pendidikan seni rupa. Oleh karena itu, pendidikan seni rupa sebagai alat untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan pendidikan yang harus dicapai oleh siswa adalah sebagai berikut.
a.                Pendewasaan diri
b.               Pematangan kemampuan
c.                Kematangan keterampilan
d.               Kematangan kesiapan
Tujuan untuk mematangkan kesiapan dan kemampuan adalah sebagai alat. Degan matangnya persiapan dan kemampuan dapat mencapai tujuan pendidikan. jika seorang siswa telah siap dalam mengikuti proses pembelajaran, tentu siswa tersebut akan terrangsang dan memperhatikan materi yang akan dipelajari dan akan melatih kemampuan siswa untuk menjadi lebh baik.


Pendidikan seni ruma sama halnya dengan pendidikan matematika di sekolah dasar. Seseorang siswa yang belajar matematika di sekolah dasar, bukan bertujuan untuk menjadi ahli matematika, sehingga bisa menyesaikan permasalah matematika. Namun, belajar matematika untuk diterapkan pada kehidupan sehari-hari, seperti menghitung jumlah uang yang dimiliki. Hai itu, sama dengan pendidikan seni rupa. Belajar seni rupa di sekolah bukan bertujuan untuk menjadi seorang seniman yang bisa mengembangkan segala bidang seni, melainkan pendidikan seni rupa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Mengapa demikian? Karena dengan pendidikan seni rupa dapat melatih kreativitas anak sekolah dasar. Masa anak-anak merupakan awal berkembangnya kreativitas. Kreativitas tampak di awal kehidupan anak dan tampil dalam bentuk permainan. Seperti kita ketahui bahwa usia Sekolah Dasar adalah usia bermain, kehidupan anak banyak dicurahkan untuk bermain. Bermain adalah mencoret, mencoreng, berteriak, meloncat, bergerak dan lainnya. Kegiatan bermain yang disenangi anak ini dapat diwujudkan dalam pendidikan seni baik itu seni rupa, tari maupun musik. Kegiatan-kegiatan inilah yang diarahkan kepada pengembangan kreativitas. Oleh sebab itu, untuk pendidikan seni rupa di sekolah dasar, guru tidak mengajarkan bagaimana untuk menggambar, tetapi juga harus mengarah kepada pembinaan dan pengembangan kreativitas untuk mengangkat bakat dan potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Dalam pendidikan seni rupa, anak dibebaskan untuk mengekspresikan apa yang ada dalam jiwanya baik itu melalui gambar. Bebas berekspresi membuat anak dapat mengembangangkan apa yang ada dalam dirinya, kreativitas anak untuk menciptakan sesuatu juga semakin berkembang.
Pada anak Sekolah Dasar, anak mengalami masa keingintahuan dan perkembangan kognitif, afektif maupun psikomotor yang cepat. Kreativitas anak pada masa ini sangat beragam sesuai dengan tingkat kematangan dan perkembangan otak mereka. Oleh karena itu, untuk menunjang perkembangan kreativitas anak agar tumbuh optimal, pendidikan seni rupa memegang peranan yang sangat penting yaitu sebagai sarana yang dapat memfasilitasi anak dalam mengekspresikan pikiran dan jiwa mereka. Oleh karena itu, Cara menilai karya seni rupa siswa sekolah dasar dengan cara disesuaikan dengan kondisi usia siswa sekolah dasar dan apa yang ditunjukkan pada prilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Pada siswa sekolah dasar, bukan hasil yang diinginkan, tetapi pengalaman yang didapatkan. Dengan bimbingan dan arahan dari guru, pendidikan seni rupa sangat membantu dalam meningkatkan dan mengoptimalisasikan perkembangan kreativitas anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar