Pendidikan Seni Rupa
Pendidikan seni rupa
merupakan suatu sarana untuk meningkatkan keterampilan seseorang. Pendidikan
seni rupa bukan sebagai tujuan pendidikan seni rupa, melainkan sebagai alat
untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal tersebut terjadi, karena masih banyak
tugas lain yang harus diselesaikan atau dicapai oleh siswa, tidak hanya
pencapaian dalam pendidikan seni rupa. Oleh karena itu, pendidikan seni rupa
sebagai alat untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan pendidikan yang
harus dicapai oleh siswa adalah sebagai berikut.
a.
Pendewasaan diri
b.
Pematangan kemampuan
c.
Kematangan keterampilan
d.
Kematangan kesiapan
Tujuan untuk mematangkan kesiapan dan kemampuan adalah
sebagai alat. Degan matangnya persiapan dan kemampuan dapat mencapai tujuan pendidikan.
jika seorang siswa telah siap dalam mengikuti proses pembelajaran, tentu siswa
tersebut akan terrangsang dan memperhatikan materi yang akan dipelajari dan
akan melatih kemampuan siswa untuk menjadi lebh baik.
Pendidikan seni ruma
sama halnya dengan pendidikan matematika di sekolah dasar. Seseorang siswa yang
belajar matematika di sekolah dasar, bukan bertujuan untuk menjadi ahli
matematika, sehingga bisa menyesaikan permasalah matematika. Namun, belajar
matematika untuk diterapkan pada kehidupan sehari-hari, seperti menghitung
jumlah uang yang dimiliki. Hai itu, sama dengan pendidikan seni rupa. Belajar
seni rupa di sekolah bukan bertujuan untuk menjadi seorang seniman yang bisa mengembangkan
segala bidang seni, melainkan pendidikan seni rupa digunakan sebagai alat untuk
mencapai tujuan. Mengapa demikian? Karena dengan pendidikan seni rupa dapat
melatih kreativitas anak sekolah dasar. Masa
anak-anak merupakan awal berkembangnya kreativitas. Kreativitas tampak di awal
kehidupan anak dan tampil dalam bentuk permainan. Seperti kita ketahui bahwa
usia Sekolah Dasar adalah usia bermain, kehidupan anak banyak dicurahkan untuk
bermain. Bermain adalah mencoret, mencoreng, berteriak, meloncat, bergerak dan
lainnya. Kegiatan bermain yang disenangi anak ini dapat diwujudkan dalam
pendidikan seni baik itu seni rupa, tari maupun musik.
Kegiatan-kegiatan inilah yang diarahkan kepada pengembangan kreativitas. Oleh
sebab itu, untuk pendidikan seni rupa di sekolah dasar,
guru tidak mengajarkan bagaimana untuk menggambar, tetapi juga harus mengarah
kepada pembinaan dan pengembangan kreativitas untuk mengangkat bakat dan
potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Dalam pendidikan seni rupa, anak dibebaskan untuk mengekspresikan apa yang ada
dalam jiwanya baik itu melalui gambar. Bebas berekspresi
membuat anak dapat mengembangangkan apa yang ada dalam dirinya, kreativitas
anak untuk menciptakan sesuatu juga semakin berkembang.
Pada anak Sekolah Dasar, anak mengalami masa keingintahuan dan perkembangan
kognitif, afektif maupun psikomotor yang cepat. Kreativitas anak pada masa ini
sangat beragam sesuai dengan tingkat kematangan dan perkembangan otak mereka.
Oleh karena itu, untuk menunjang perkembangan kreativitas anak agar tumbuh
optimal, pendidikan seni rupa memegang peranan
yang sangat penting yaitu sebagai sarana yang dapat memfasilitasi anak dalam
mengekspresikan pikiran dan jiwa mereka. Oleh karena itu, Cara menilai karya seni
rupa siswa sekolah dasar dengan cara disesuaikan dengan kondisi usia siswa
sekolah dasar dan apa yang ditunjukkan pada prilakunya dalam kehidupan
sehari-hari. Pada siswa sekolah dasar, bukan hasil yang diinginkan, tetapi
pengalaman yang didapatkan. Dengan bimbingan dan arahan
dari guru, pendidikan seni rupa sangat membantu
dalam meningkatkan dan mengoptimalisasikan perkembangan kreativitas anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar